Selasa,3/5/2011...tarikh yang tak mungkin di lupakan oleh warga SMIK,Jalan Kebun.Kebakaran rumah seorang guru perempuan sekolah rendah amat mengejutkan warga sekolah ini..
Namun apa yang nak ana kongsi bukan hanya sebuah cerita kemalangan..tetapi cerita tentang tawakal seorang suami yang meninggalkan isteri dan anak-anak juga tentang ketentuan Allah itu adalah yang TERBAIK...
Sesungguhnya, semua orang bersimpati pada nasib guru ini.Dengan 3 anak yang masih kecil, apa sangat yang dapat dia selamatkan ketika kejadian tersebut berlaku..yang dapat di selamatkan ketika berlari keluar dari rumah hanya diri sendiri dan anak-anak..termasuk kereta yang sempat di alihkannya..Alhamdulillah..
Bagaimanapun ketakutan melihat api yang menjalar,melemahkan hati dan semangatnya untuk mengambil segala dokumen penting..tambahan, tanpa suami di sisi,fikirannya mungkin buntu ketika itu..kehadiran bomba juga agak lewat...maka 12 pintu rumah sewa di situ kebanyakan di makan api..
Apapun lihatlah..betapa Allah itu Maha Hebat,,suaminya menjanjikan Allah sebagai penjaga kerana tahu dia tak mampu berutus khabar dengan keluarga..si isteri juga menyerah sepenuh hati pada Allah...maka Allah menjaga keluarga ini..sedang orang lain mungkin berlindung di masjid..,tapi guru ini berada di rumah tumpangan yang agak selesa..juga dia di hujani bantuan yang tak putus..kalau ikutkan keadaan isi dalam rumah,dia mengaku tak punya banyak barang kerana menyewa..maka dia tidak merasa terlalu rugi..kecuali yang menyentuh hatinya adalah sijil ijazahnya serta dokumen penting keluarga..hanya itu yang di tangisi..
Ajaibnya..dokumen tersebut terselamat..kebetulan semuanya,berada dalam almari di bilik solatnya..termasuk buku-buku agama dan Al-quran..hanya terbakar sedikit sahaja...Masya Allah...hati guru ini amat senang dan redha dengan apa yang berlaku...kerugian pada mata manusia tetapi keuntungan pada dirinya...sekarang dia menginap di rumah guru bujang...lebih baik dari tinggal berseorangan dengan anak-anaknya...
Malah kata guru tersebut,"Mujur Allah berikan ujian ini..."..ana rasa ,guru tersebut telah merasa nikmat hikmah ujian...itulah kepentingan menghayati ujian dengan iman dan bukan perasaan...
